
Speaker yang bagus perlu ditempatkan dengan baik untuk mendapatkan suara yang enak didengar. Penempatan speaker diruangan dengan cara seadanya, walaupun speakernya sudah baik akan terdengar tidak enak, seperti antara lain bergaung, suara vocal tidak jelas, suara instrument bercampur sehingga kita cepat lelah mendengarnya. Sebaliknya penempatan yang baik akan menghasilkan suara yang jelas, jernih, letak asal suara tiap instrument musik juga jelas letaknya, suara bassnya pun tidak bergaung atau berdengung, bahkan speakernya serasa “hilang”. Suara yang keluar dari loudspeaker itu sebenarnya terdiri dari bermacam-macam frekuensi, dari yang rendah (bass) sampai yang tinggi (tweeter), dan semuanya perlu diperlakukan berbeda. Untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh frekuensi tentu sulit, maka kita bagi menjadi dua saja frekuensi itu yaitu “frekuensi rendah” dan “frekuensi menengah-tinggi”.
Penempatan speaker yang benar adalah salah satu faktor yang sangat penting didalam mendapatkan suara yang bagus diruangan anda. Keseimbangan nada rendah dan tinggi ditentukan oleh penempatan speaker. Besar-kecil dan kualitas bass, latar musik yang lebar dan tiga dimensi, kebersihan nada tengah, artikulasi dan tampilan musik. Untuk itu kita perlu menguasai 6 jurus penempatan speaker dan posisi dengar untuk mendapat suara terbaik.
Keterangan Gambar
PR : Panjang Ruang
LR: Lebar Ruang
A: Jarak punggung speaker ke dinding
B: Jarak sisi speaker ke dinding
C: Jarak antara 2 speaker
D: Jarak pendengar ke speaker
E: Jarak pendengar ke dinding
F: Jarak panel depan speaker ke dinding
G: Jarak pendengar ke dinding
H: Sudut pendengar terhadap speaker
Mari kita bahas satu per satu langkah-langkah atau tips agar posisi speaker yang ditempatkan menghasilkan kualitas suara yang bagus.
1. Menemukan sweet spot yang optimal
Titik dengar dan loudspeaker harus membentuk segi tiga sama sisi. Jika tidak, anda tidak akan pernah mendengar soundstage yang bagus dan menakjubkan. Faktor penting dalam mendapatkan suara yang bagus adalah hubungan geometriks dua speaker dan pendengar. Pendengar harus duduk tepat dengan kedua speaker, jarak pendengar ke speaker sebaiknya lebih besar dibanding dengan jarak antara speaker. Gambar 1 menunjukan speaker dan posisi dengar. Singkatnya posisi dengar dimana musik akan terfokus jelas dengan latar musik yang terbentang dinamai: sweet spot.
Semakin besar jarak antar speaker akan memberi efek latar musik yang semakin luas. Pada tahap ini anda dipersilakan untuk melakukan eksperimen untuk mendapatkan latar musik yang optimal.
Semakin besar jarak titik dengar ke speaker memberikan fokus suara yang lebih baik. Untuk tahap ini anda harus melakukan beberapa kali eksperimen untuk mendapatkan fokus musik yang optimal.
Tetapi sayangnya point B dan C saling bertolak belakang. Jika anda mendapatkan latar musik yang lebar maka fokus musik menjadi kurang tegas dan sebaliknya. Untuk itu anda harus melakukan beberapa kali eksperimen sehingga didapat hasil yang optimal antara latar musik yang lebar dan fokus musik yang tegas.
2. Menemukan posisi speaker dan pendengar di titik netral resonansi dan standing wave.
Karakteristik resonansi ruang yang dipengaruhi oleh dimensi ruang. Efek resonansi menghasilkan penggemukan pada frekuensi tertentu dan perlemahan frekuensi tertentu yang menyebabkan bass boomy. Jika ruang dengar dimensinya ideal maka distribusi resonansi lebih merata pada tiap frekuensi menghasilkan bass yang lebih baik dan midrange yang bersih dari selaput bass yang boomy. Selain dimensi ruang yang ideal penempatan speaker juga mempengaruhi resonansi suara.
Resonansi ruang yang sering disebut standing wave memberikan seperti gelombang air di dalam ember yang dijatuhkan setetes air. Pola standing wave ini memberikan distribusi keseimbangan frekuensi yang berbeda beda. Ada posisi null atau peak. Biasanya posisi ideal speaker di letakan pada 1/5 panjang ruang atau 1/3 panjang ruang dan posisi titik dengar adalah 2/3 dari panjang ruang. Pada posisi tersebut akan terdengar suara vocal dengan jernih tanpa diselimuti dengungan bass dan fokus musik dan latar musik yang jelas dan jernih.
3. Menemukan suara tiga dimensi yang memilki lapisan – lapisan musik
Secara umum jarak dinding ke belakang loudspeaker mempengaruhi kedalaman soundstage. Semakin besar jarak speaker ke dinding semakin dalam sound stage yang kita dengar. Tariklah speaker keluar beberapa puluh centi menjauhi dinding kita dapat mendengar perbedaannya antara sound stage yang tumpuk menumpuk dan sound stage musik yang membentuk proyeksi suara tiga dimensi yang dalam. Akan tampak musisi lapis depan, kemudian musisi lapis tengah dan musisi lapis belakang. Sayangnya banyak perangkat audio yang ditaruh di ruang tamu atau ruang keluarga yang tidak memungkinkan untuk meletakan speaker jauh dari dinding.
Nah ini tiga point tips penempatan speaker yang baik. Minggu depan kita akan bahas tiga jurus lagi, ditunggu ya para audiophiles!