Istilah-istilah dalam Audiophile Part 2

Istilah-istilah dalam Audiophile Part 2
January 12, 2016 altious
In Tips and tricks

Ini guys part 2 mengenai istilah-istilah dalam audiophile!

Hard

Suara yang dihasilkan terlalu banyak mid-atas, umumnya sekitar 3 kHz. Bisa juga merupakan respon singkat yang baik, seakan suara membentur anda dengan keras.

Harsh

Suara yang dihasilkan terlalu banyak mid-atas. Respon frekwensi antara 2-6 kHz yang kuat. Bisa juga pergeseran fasa yang terlalu besar pada lowpass filter perekam digital.

Muddy

Suara tidak jelas. Harmonik yang lemah serta respon waktu yg tidak pas, distorsi I.M.

Muffled

Berbunyi seperti ditutupi selimut. Nada tinggi atau mid-atas yang lemah.

Mellow

Suara yang dihasilkan memiliki frekuensi tinggi yang berkurang, tidak edgy.

Nasal

Suaranya honky, menguat pada respon frekwensi sekitar 600 Hz.

Punchy

Memiliki reproduksi dinamik yang bagus. Respon sesaat yang baik, dengan hantaman kuat. Kadang-kadang menguat pada frekuensi sekitar 5 kHz atau 200 Hz.

Piercing

Suaranya terlalu keras, sakit di telinga. Puncak respon frekuensi yang tajam dan sempit di sekitar 3-10 kHz.

Presence

Seakan instrumen berada dalam ruang dengar. Sinonim dari edge, punch, detail, closeness serta clarity. Respon frekwensi yang cukup/dominan di sekitar 5 kHz untuk sebagian besar instrumen, atau sekitar 2-5 kHz untuk kick drum serta bass.

 

Rich

Sama seperti full. Bisa juga distorsi menyenangkan yang tercipta dari harmonik yang teratur.

Smooth

Nyaman bagi telinga, tidak kasar. Respon frekuensi yang datar, khususnya pada midrange. Kurang puncak dan lembah pada respon frekuensi.

Steely

Dominan pada nada mid-atas sekitar 3-6 kHz. Respon frekuensi tinggi yang bergelombang dan tidak rata.

Spacious

Membawa kesan nuansa luas atau adanya ruang di sekeliling instrumen. Stereo yang bergema dan memantul.

Sweet

Tidak nyaring atau memekakkan. Lembut. Respon frekuensi tinggi yang datar, distorsi yang rendah. Tidak terdapat nada yang kuat pada respon frekuensi. Nada tinggi mencapai 15-20 kHz, tetapi suaranya tidak dominan. Seringkali digunakan saat menggambarkan suara cymbals, perkusi, senar, serta suara-suara yang mendesis.

 

Smeared

Suara tidak detail. Respon singkat yang buruk, terlalu banyak kebocoran antar mikrofon. Fokus yang tidak bagus.

Tight

Suara yang dihasilkan memiliki respon serta detail frekuensi rendah sesaat yang baik.

Transparent

Rileks ketika mendengarkan musik, detail, jelas, tidak muddy. Respon frekuensi datar yang lebar, respon waktu yang tajam, distorsi serta noise yang sangat rendah.

Tubby

Suaranya terdapat pantulan frekuensi rendah seperti bernyanyi di dalam kamar mandi.

Thin

Nada dasar yang lemah dibanding harmonik.

Veiled

Speaker seperti tertutup oleh kain sutera. Sedikit noise atau distorsi atau frekwensi tinggi agak lemah. Tidak transparan.

Weighty

Respon frekwensi rendah yang baik, sekitar 50 Hz. Mengesankan suatu obyek yang berbobot/berat, seperti lokomotif diesel.

Warm

Bass yang baik, frekuensi tinggi yang cukup, nada dasar yang memadai dibanding harmonik. Tidak kurus. Bisa juga bass atau midbass yang berlebih. Atau perasaan luas yang menyenangkan, dengan gema yang memadai di frekuensi rendah. Lihat juga Rich, Round. Warm highs sama artinya dengan sweet highs.

Ternyata dalam dunia audiophile ada begitu banyak ya istilahnya. Nah, sekarang anda juga sudah tidak bingung lagi ketika mendengar kicauan dari para audiophiles 🙂

Semoga postingan kali ini bermanfaat bagi kita semua.

Our Products

Check it out